Rabu, 07 Februari 2018

Menghadapi Balita Super Tantrum

Mungkin para pembaca udah ga asing apa itu tantrum ya...tapi biar lebih mantapnya kita akan lebih utak atik tentang Tantrum..kebetulan anakku sering tantrum dan emaknya mengeluarkan tetesan air mata sebagai tanda kasih sayang emak meluber banjirr..


 Apa itu TANTRUM? Tantrum (atau tantrumtemper) adalah ledakan emosi,biasanya dikaitkan dengan anak-anak atau orang-orang dalam kesulitan emosional,yang biasanya ditandai dengan sikap keras kepala,menangis,menjerit,berteriak,menjerit-jerit, pembangkangan,mengomel marah,resistensi terhadap upaya untuk menenangkan dan, dalam beberapa kasus,kekerasan.Kendali fisik bisa hilang,orang tersebut mungkin tidak dapat tetap diam,dan bahkan jika"tujuan"orang tersebut dipenuhi tetap diam namun tidak tenang.Kalau bahasa banjarnya "Merajuk".




 Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tantrum;yang merupakan gabungan kutipan dari beberapa sumber dibawah ini:
 ^"Whatisatantrum?".Babycentre.co.uk.Diakses tanggal 2011-03-20.
 ^"TemperTantrums".Kidshealth.org.Diakses tanggal 2011-03-20.
 ^"Tantrums".BabyCenter.Diakses tanggal 2011-03-20.



 Baiklah,tenyata tantrum itu berkenaan tentang emosi ya... Kecerdasan emosi memberikan kontribusi sebesar 80% terhadap kesuksesan seseorang. Jika kecerdasan emosi sudah terlatih sejak dini,maka ketika dewasa nanti anak tidak akan bermasalah dengan kemampuan BERSABAR,BERJUANG dan DISIPLIN. Anak yang mempunyai kecerdasan emosi yang tinggi kelak akan memiliki kepribadian yang disukai,lebih mudah bergaul dan lebih sehat jasmaninya berkat kemampuannya mengontrol emosi. Kenapa KECERDASAN EMOSI perlu dilatih? Ada dua hal yang membuat seseorang bernilai dimata manusia,pertama keahlian dan kedua sikap. Keahlian adalah bagian dari kecerdasan otak sedang sikap bagian dari kecerdasan emosi. Jika kecerdasan otak diumpamakan sebagai bentuk bangunan yang terlihat.Maka kecerdasan emosi dapat diumpamakan sebagai pondasinya. Kenapa ibarat pondasi?Karena sebagus apapun,sehebat apapun keahlian seseorang,dia tidak akan dilihat jika ternyata tidak dibarengi dengan sikap yang baik. Bangunan sebagus apa pun akan mudah roboh jika pondasinya lemah.Membentuk dan melatih kecerdasan emosi ini sangat penting dalam memengaruhi masa depan seseorang. Bahkan menurut DanielGoleman seorang psikolog dan penulis jurnal sains,kecerdasan emosi itu memengaruhi 80% kesuksesan seseorang.Sedangkan 20% sisanya dipengaruhi oleh kecerdasan otak. Kecerdasan emosi ini yang dalam dunia pendidikan kita kurang mendapatkan perhatian.Banyak keluarga yang terlalu fokus dengan nilai pelajaran,sehingga lupa dengan sisi emosi anak. Padahal kecerdasan emosi juga sangat perlu untuk dilatih. Sehingga jika kecerdasan emosi sudah terlatih sejak dini,ketika dewasa nanti anak tidak akan bermasalah dengan kemampuan BERSABAR,kemampuanun tuk BERJUANG kemampuan untuk DISIPLIN.


 Sumber: Wasmin Alrisyad .



Kapan waktu terbaik menstimulus kecerdasanemosi?
Emosi keinginan tak tercapai


 Usia 0 -7 tahun adalah masa golden age untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik,salah satunya kecerdasan emosi,kecerdasan spiritual. Mengapa?Karena diotaknya belum ada criticalarea,yang merupakan batasan antara pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Jadi apapun yang dilihat,didengar dan dirasakan oleh anak usia 0-7 tahun,akan langsung masuk kebawah sadarnya,kalau kita repetisi terus menerus,bisa  menjadi VALUE Program diotaknya yang akan dibawa sampai dewasa.

 Dear emak bapak...
Dear parents....

  Sebelum kita menikah dan berkeluarga,apa yang terbayang dalam benak kita?Mungkin saja, bayangan bahwa pernikahan bagaikan kehidupan Cinderella,yang berujung kepada  'happilyever after',tersimpan didalam benak kita.Yang selalu romantis bak dilan 90"an... Begitu juga rasanya dengan memiliki anak,entah apakah ekspektasi bertipe Cinderella ini juga turut tinggal dalam benak kitakah? Yang punya anggapan bahwa anak yang baik adalah anak yang diam,gak banyak ngomong, ngasih banyak kesempatan untuk ortunya menyelesaikan cerita drama koreanya.Hehehe.

Yang pasti,jika ekspektasi tipe seperti ini yang mewarnai otak kita selama ini,dan kita menghadapi realita yang tidak seperti yang kita harapkan,yang ternyata seringkali sebabkan kita mudah lepas kontrol emosi kita kepada anak,tepatnya karena un meet expectation. Sebetulnya,siapa sih yang bikin ekspektasi ini?Dan kok bisa,korbannya kesosok yang masih mungil,bersih,dan masih bersih dosa?Bahkan,ekspektasi ini,membuat kita mungkin khilaf melihat beberapa kenyataan berikut ini:

 Antara orang tua yang mau belajar dan yang tidak.

Apapun kejadiannya,lihatlah normalnya,ia terlahir kemudian langsung menangis.Tanda nya apa?Semenjak lahir,yang cenderung mendominasi adalah emosinya,kan?Dan,sudah bisakah ia kendalikan emosinya?

Pastinya belum.


Maka,kalau balita kita tantrum,wajar?Belum terlatihkan dirinya untuk kendalikan emosinya? Naah,kalau orang tua ikutan tantrum menangani anak yang baru lahir kemarin sore yang lagi tantrum....Wajar ga ya???? Sosok orang tua yang sejatinya mengayomi,yang dewasa,masa sih ikutan tantrum menangani anaknya tantrum? Kalau begini,jadi gak jelas ini,mana yang masih anak-anak,mana yang sudah dewasa. Justruuu,pertama yang perlu disadari,betul-betul perlu DISADARI,adalah bahwa orangtua yang perlu mengayomi anak. It's true kalau anak kita belum terampil me-manage emosinya.Karena itu,tugas orang tua adalah melatihnya…  Maka,izinkan saya bertanya kepada ayah dan bunda yang baca...
kira-kira,apa yang dipelajari anak,jika:

-Kitabilang,'NAK,SABAR DONG!',

sambil mata melotot,tangan teracung,dan intonasi meninggi -Kita bilang,

'Iiih,kamu ini kenapa sih ngeluh-ngeluh terus!',sambil kita juga mengeluarkan keluhan-keluhan akibat dianggap ngeluh terus.

 -Kita teriak,'NAK,GAK USAHTERIAK-TERIAK DEEH!?!?' Jika hal ini terjadi,apa yang sebetulnya dipelajari anak-anak kita?
 Karena itu,menangani anak tantrum,Anda perlu berpegang pada dua prinsip ini:

1.Sepanas apapun yang terjadi diluar,hati didalam tetap perlu sejuk .Bagaimana membuat hati dingin?Salah satunya adalah dengan banyak-banyak memaklumi hal￾hal apa saja yang memang sangat wajar dilakukan sama balita Anda. Namanya balita yang baru bisa ngomong,pasti bakal banyak bertanyakan?Naah maklumilah..
Biarpun emak sama bapaknya serasa habis udah air liur jawab pertanyaan anak ga tentu arah pertanyaannya.  Berlebihan jika Anda minta dimaklumi lebih dulu sama balita Anda,sedang mereka belum terampil melakukannya.Ingat kembali,siapa yang sudah dewasa?


 2.KxR=H Maksudnya,K -adalah Kejadian,R-adalah Respon,H-adalah Hasil. Jadi,apapun kejadiannya,hasilnya tergantung dari respon apa yang kita pilih.Pada dasarnya, Anda memiliki pilihan mau merespon seperti apa. Misal,anak tantrum,kemudian Anda memilih untuk menasehatinya,silakan saja.Namun bagaimana hasilnya? Kira-kira saja,kalau kita diposisi anak,sedang emosi tinggi,terus orang tua menasehati,apakah kita merasa dicintai?Karena nasehat yang diberi ketika anak sedang emosian sama saja dengan menyiram bensin ke api yang sedang membara. Atau,memilih respon tantrum juga?

Berperilaku cari perhatian


Hehehe,ini api kok, saya serasa tidak punya pilihan?' Karena pada dasarnya,kita perlu membedakan dulu antara emosi yang kita rasa
kan dan ekspresi emosinya.Emosi misal marah,ekspresinya apakah semua orang diseluruh dunia seragam,misal harus caci maki,dan pukul-pukul?Pastikan tidak… Naah,yang perlu Anda lakukan adalah menciptakan dan memperpanjang ruang antara emosi dan ekspresinya,ketika 'ruangkosong' Anda ciptakan,Anda memiliki ruang untuk memutuskan untuk memilih respon mana yang Anda mau pilih. Dan jenis-jenis pilihan apa yang bisa Anda ambil,tergantung dari banyaknya referensi yang Anda miliki.Dengan kondis tidak adanya pelajaran bagaimana menjadi suami/istri/ayah/ibu di sekolah formal, seberapa banyak Anda memiliki referensi diotak Anda?Dan apakah Anda mensengajakan diri berinvestasi dikelas-kelas parenting? Kalau sudah,selamat!Anda memiliki banyak referensi yang bisa Anda gunakan ketika Anda ciptakan'ruangkosong' untuk membimbing anak kita secara perlahan-lahan. Jadilah orangtua yang betul-betul mengayomi,membimbing,serta membersama  tumbuh kembang balita kita. Karena peran kita sebagai orangtua,kelak akan diminta pertanggungjawaban dihadapanNya.Karena anak hanya titipan.anugerah terindah ..

Mohon maaf bila ada kekurangan dalam penulisan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kuliner Halal Melegenda di Tanah Kalimantan Selatan

 Assalamu'alaikum Hai.... Hai.... Semua pembaca setia, setelah lama vakum dialam tulisan, dipenghujung tahun aku mau kasih kalian recome...