Kamis, 14 Februari 2019

Sama kah Mindful Parenting dengan Emosi yang refleks?



Mindful Parenting atau bisa dikatakan pola asuh orang tua dengan kesadaran penuh dalam memberikan perhatian dan tidak memberikan penilaian negatif terhadap apa yang dilakukakan.
Menurut Anna surti Ariani, S.Psi.,M Si., psikolog anak dan keluarga, Mindful Parenting sebetulnya kedekatan berkualitas. Bisa dilakukan orang tua seperti memberikan pelukan pada anak, menatap mata anak, mendengarkan dan memberi respon terhadap pertanyaan dan pernyatan yang diajukan anak. Tidak hanya  sekedar reaksi saja, tetapi respon. Mindful Parenting ini dapat membuat anak bahwa ia merasa disayangi, dihargai, didengarkan dan dipahami oleh kedua orang tuanya. Mindful parenting dapat membantu mengurangi hiperaktivitas dan kenakalan pada anak karena pada anak cenderung lebih menurut.

Selain bermanfaat bagi anak Mindful Parenting juga membawa kebaikan bagi orang tua, menjadikan orang tua sangat mudah menjalin kedekatan dan pemahaman yang lebih baik dengan anak. Orang tua akan lebih kenal pada anaknya sendiri dan dapat mengekspresikan rasa cintanya sehingga menjadi orang tua yang lebih bahagia.

Kesibukan dan rutinitas sehari-hari tanpa disadari membuat kita melakukan semuanya dengan mode: Auto Pilot! Artinya semua tampak berjalan dengan sendirinya tanpa banyak melibatkan kesadaran penuh dari diri kita sendiri.

Padahal, penting bagi kita sebagai orang tua untuk menjalankan hari dengan penuh kesadaran atau mindfuI.

Menurut psikolog dan psikoterapis, Corinn<e Sweet, mindfulness adalah mengenai keberadaan diri kita yang sepenuhnya untuk saat ini. Mengenai menyadari detik ini, bagaimana perasaan kita, apa yang kita pikirkan, apa yang kita inginkan, tanpa kritik dan penilaian. Sehingga kita bisa menyadari dan merasakan apa yang terjadi di tubuh dan lingkungan sekitar kita, termasuk keadaan anak-anak.


Dalam menjalankan peran sebagai orang tua, dibutuhkan juga Mindful Parenting. Salah satu penanda kita sudah berada dalam tahap mindful atau sadar adalah tidak lagi reaktif terhadap perilaku anak atau kejadian tak terduga sehari-hari.

anak melakukan apa yang disukainya

Misal, anak Anda yang berusia 2 tahun membuka kulkas lalu menumpahkan susu ke lantai. Salah satu respon reaktif dari orang tua adalah berteriak atau memarahi anak karena membuat lantai rumah kotor.
Kadang aku menyesal belakangan setelah memarahinya karena dia hanya ingin belajar lebih mandiri tanpa merusak me time mamanya..😥😥

Bila Anda sudah dalam kondisi mindful, Anda akan merespon dengan lebih tenang dan penuh kesadaran karena tahu ia baru berusia 2 tahun dan membantu anak untuk mencapai apa yang ia inginkan.

Setiap orang tua dapat menerapkan Mindful Parenting ini. Hanya saja, kemampuan seseorang untuk berada dalam situasi mindful memang bukan hal yang dapat secara langsung tercapai. Dibutuhkan kemauan dan latihan rutin untuk bisa mencapai kondisi Mindful Parenting ini.

Lakukan latihan rutin setiap hari dengan cara diam sejenak (misal 5 menit
Kesibukan dan rutinitas sehari , menyadari, tanpa menilai apa yang sedang terjadi pada diri dan sekitar kita.

Beri waktu untuk diri kita mengatur napas, membuat diri kita dalam kondisi relax, dan melepaskan pikiran yang berlarian di kepala. Lakukan setiap hari secara bertahap, dimulai dari 5 menit, 10 menit, 20 menit, dan seterusnya.


Selamat mencoba, semoga kesabaran kita membuahkan hasil ya.





#MombassadorSGMEksplor
#SGMEksplor
#GenerasiMaju

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kuliner Halal Melegenda di Tanah Kalimantan Selatan

 Assalamu'alaikum Hai.... Hai.... Semua pembaca setia, setelah lama vakum dialam tulisan, dipenghujung tahun aku mau kasih kalian recome...