Sabtu, 02 Maret 2019

Pentingnya orang tua agar tahu (Red Flag) perkembangan umum pada balita

Setiap anak itu kita perhatikan sangat lah berbeda,
Perkembangan tiap anak berbeda. Mereka memiliki keunikan tersendiri dan kecepatan pencapaian perkembangannya pun berbeda.
perkembangan setiap anak berbeda

Sekitar 5-10% anak diperkirakan mengalami keterlambatan perkembangan. Diperkirakan sekitar 1-3% anak di bawah usia 5 tahun mengalami keterlambatan perkembangan umum.

Penyebab keterlambatan perkembangan umum antara lain gangguan genetik atau kromosom seperti sindrom down, gangguan atau infeksi susunan saraf seperti palsi serebral atau CP, spina bifida, sindrom Rubella, riwayat bayi risiko tinggi seperti bayi prematur atau kurang bulan, bayi berat lahir rendah, bayi yang mengalami sakit berat pada awal kehidupan sehingga memerlukan perawatan intensif dan lainnya.


Untuk mengetahui apakah seorang anak mengalami keterlambatan perkembangan umum, perlu data/laporan atau keluhan orang tua dan pemeriksaan deteksi dini atau skrining perkembangan pada anak.

Menurut Dr.Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH, Konsultan Tumbuh kembang Anak dalam situs ikatan dokter anak indonesia menjelaskan tanda - tanda yang perlu kita ketahui seperti :
a. Tanda bahaya perkembangan motorik kasar.
*Gerakan asimetris atau tidak seimbang. Misal antara tubuh kiri dan kanan.
* Menetapnya refleks primitif (Refleks yang muncul saat bayi seperti mengenggam, mengikuti arah jari saat bunda menyentuh pinggir mulut bayi atau mengisap) hingga lebih usia 6 bulan.
*Hiper atau hipotonia, gangguan pada tonus otot
* Hiper atau Hiporefleksia atau gangguan refleks tubuh.
* Adanya gerakan yang tidak terkontrol

b. Tanda Bahaya perkembangan motorik halus.
-  Bayi Setelah usia 4 bulan masih menggenggam tangan.
- Adanya dominasi satu tangan (Handedness)  sebelum usia 1 tahun.
- Eksplorasi oral (Seperti memasukan mainan kedalam mulut ) masih sangat dominan setelahbusia 14 bulan.
- Perhatian penglihatan yang inkonsisten

c. Tanda bahaya bicara dan bahasa (Ekspresif ).
kurangnya kemampuan menunjuk untuk suatu ketertarikan terhadap suatu benda dalam usia 20 bulan.
* Orang tua masih tidak mengerti perkataan anak pada usia 30 bulan.
* Ketidakmampuan untuk membuat frase yang bermakna setelah 24 bulan.

d .Tanda Bahaya bicara dan bahasa (Reseptif)
* Perhatian atau respon yang tidak konsisten terhadap suara atau bunyi, misalnya saat dipanggil namaya tidak memberi respons.
*Kurang join attention, kemampuan berbagi perhatian atau ketertarikan dengan orang lain pada usia 20 bulan.
* Sering mengulang ucapan orang lain (membeo)  setelah  usia 30bulan.

e. Tanda bahaya gangguan sosio - emosional
* 6 bulan> jarang senyum dan ekspresi kesenangan lainnya.
* 9 bulan > kurang bersuara menunjukkan ekspresi wajah.
* 12 bulan > tidak merespon panggipan namanya.
* 15 bulan > belum ada kata
* 18 bulan > tidak bisa bermain pura-pura
* 24 bulan > belum ada gabungan 2 kata yang berarti.
* segala usia > tidak adanya babbling, bicara, dan kemampuan bersosialisasi/interaksi.

f. Tanda Bahaya Gangguan Kognitif
* 2 bulan > kurangnya fixation
* 4 bulan >  kurangnya kemampuan mata mengikuti gerak anda
* 6 bulan > belum merespons atau mencari sumber suara.
* 9 bulan > belum babbling seperti mama, baba
* 24 bulan >belum ada kata berarti
* 36 bulan > belum bisa merangkai 3 kata


harus extra  perhatian dong bunda terhadap tumbuh kembang anak kita secara dini. Karena anak penerus bangsa.










#MombassadorSGMEksplor
#SGMEksplor
#GenerasiMaju




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kuliner Halal Melegenda di Tanah Kalimantan Selatan

 Assalamu'alaikum Hai.... Hai.... Semua pembaca setia, setelah lama vakum dialam tulisan, dipenghujung tahun aku mau kasih kalian recome...